Breaking News

Senin, 13 Maret 2017

KENYATAAN YANG TERBALIK


Pada tulisan saya sebelumnya yang saya kasi judul  “Perjuangan Mengenal dan Memperkenalkan IGI” menjelaskan bahwa awal saya masuk IGI dari sebuah pelatihan secara online yaitu SAGUSANOV sekitat pertengahan tahun 2016. Ketertarikan  terhadap IGI berlanjut pada bulan Desember 2016 ketika ada kegiatan  TOC  Dili  Provinsi  Kalimantan  Barat  yaitu  Pontianak.  Saya  beserta  1  orang  teman  pergi bersama dengan mengeluarkan biaya sendiri demi untuk mendapatkan ilmu yang mungkin selama ini tidak  kami  dapatkan.  Disinilah  sebenarnya  Mengapa  Saya  sangat  tertarik  bergabung  bersama  IGI karena saya berharap akan banyak belajar dari orang -orang hebat di IGI.  Ilmu yang saya dapatkan di IGI  akan saya terapkan dalam proses belajar mengajar di kelas saya sendi ri  dan harapan saya supaya siswa-siswa  akan  sangat  senang  karena  model  pembelajaran  yang  saya  tampilkan  selalu  berubahubah.  Itu adalah pandangan atau cita cita ke depan saya.  Ternyata apa yang terjadi?  Cita-cita saya malah berbanding terbalik dengan kenyataan.  Niat awalnya hanya untuk mendapatkan ilmu dengan belajar banyak di IGI,  tapi sekarang saya harus menyampaikan ilmu yang saya dapatkan buat guruguru lain. Sebuah kenyataan yang tidak terbayangkan dalam benakku selama ini.

Menjadi pemateri,  menjadi ketua IGI Daerah dan sekarang harus  di sibukkan dengan mengundang
teman-teman guru  untuk belajar dalam sebuah kegiatan nasional benar-benar sebuah kenyataan yang harus  saya hadapi sekarang.  Bahkan  sekarang  program  rutin  setiap hari Rabu  saya bersama rekan harus membimbing guru-guru  untuk belajar komputer.  Mungkin tidak bisa dipungkiri bahwa,  masih banyak guru-guru kita yang perlu mendapatkan bimbingan terutama mengenalkan mereka terhadap teknologi.  Kini  kita  hidup  dijaman  teknologi  mau  tidak  mau  kita  sebagai  seorang  guru  harus  bisa menyesuaikan  diri.  Program  belajar  bersama  setiap  hari  Rabu  sudah  dilaksanakan  sekitar  5  kali pertemuan.  Disini kita belajar bersama benar-benar berangkat dari nol.  Belajar dari  program paling sederhana yaitu Microsoft Word.  Di  sini Saya melihat betapa besar antusias para guru untuk belajar.Mereka  terutama  para  guru  wanita  rela  membawa  makanan  sendiri  kemudian  dimakan  bersama sama.  Bahkan suatu ketika pada hari Rabu tanggal 15 Februari 2017 adalah ditetapkannya hari libur nasional karena adanya pemilihan gubernur dan kepala daerah serentak seluruh Indonesia, mereka (para guru)  minta diganti kan waktu belajar  itu dihari yang lain.  Di sini terlihat bahwa semangat belajar para  guru  kita  sebenarnya  tinggi,  yang  menjadi  persoalan  adalah  Apakah  kita  siap  membimbing mereka dengan penuh keikhlasan?  Waktu,tenaga,  fikiran  disini memang harus siap Kita korbankan demi untuk kemajuan bersama.

Benar-benar sebuah kenyataan yang berbanding terbalik, awalnya hanya berniat untuk mencari ilmu
melalui IGI, ternyata harus membagikan ilmu terhadap sesama guru.

Supriadi
Guru SMP N 1 MHU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog