Breaking News

Selasa, 10 Januari 2017

KETELA POHON UNTUK PENDIDIKAN


Mungkin semua kita tahu jam berapa diatas. Benar sekali itu adalah gambar ketela pohon (ubi). Ada sesuatu yang menarik hari ini ketika menjemput anakku yang masih kelas 4 SD pulang sekolah. Aku melihat dia keluar dari kelasnya dengan wajah yang sangat gembira dan langsung berlari menghampiri saya sambil membawa sebatang ketela pohon. "Pak ini adalah hadiah dari bapak guru sebab kelompok saya mendapatkan nilai tertinggi dalam menyelesaikan tugas kelompok" ucapnya sambil menunjukkan sebatang ketela pohon yang menjadi kebanggaannya saya hanya bilang "hebat Selamat atas keberhasilannya dan teruslah belajar".
Dari cerita diatas ada hal yang sangat menarik untuk bisa kita jadikan pelajaran terutama dalam dunia pendidikan. Saya secara pribadi salut terhadap gurunya anakku yang mempunyai inisiatif untuk menjadikan sebatang ketela pohon untuk sebagai hadiah dan Ini mendapat sambutan yang sangat positif dari para siswanya.
Pemberian penghargaan atau apresiasi kepada siswa sebenarnya merupakan hal yang penting untuk menumbuhkan semangat belajar mereka, tapi hal tersebut kita anggap hal biasa biasa saja. Memberikan penghargaan kepada siswa sebagai tanda penghargaan tidak selamanya harus bernilai dengan uang. Ketika siswa maju untuk mengerjakan pekerjaannya di papan tulis dan setelah mengerjakan kemudian kita ucapkan "terimakasih" juga sudah termasuk penghargaan. Tepuk tangan dari teman-teman siswa, juga merupakan penghargaan terhadap siswa. Tapi model-model penghargaan di atas mungkin di antara para guru sudah ada yang menerapkan.
Memberikan penghargaan dalam bentuk pemberian sebatang ketela ini merupakan hal yang baru dan unik bagi saya. Selaku seorang guru ternyata tanaman yang berada di sekeliling kita bisa juga dijadikan sebagai media untuk menumbuhkan semangat belajar. Harapan Kita sebagai seorang guru semoga ada ide-ide kreatif lainnya yang terus dapat meningkatkan mutu pendidikan.


Read more ...

Senin, 09 Januari 2017

KENANGAN 16 TAHUN YANG LALU


Hari ini Jum’at 6 januari 2017 adalah Jum’at pertama di tahun 2017, memiliki kenangan tersendiri dalam perjalanan hidupku. Hari Jum’at kali ini seakan-akan telah membuka memori panjangku sekitar 16 tahun yang lalu. Sebuah kenangan yang tidak mungkin terlupakan pada saat masa-masa sekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Ketapang.

Masjid Al Amin. Ya masjid merupakan masjid yang berada di Desa Kauman Kec. Benua Kayong Kab. Ketapang. Masjid Al Amin ini adalah merupakan masjid penduduk sekitar karena letaknya berdekatan dengan MAN maka masjid ini di manfaatkan murid-murid MAN untuk melaksanakan sholat, kebetulan pada saat itu MAN Ketapang belum memiliki masjid sendiri. Pada tahun pertama sekolah di MAN hampir setiap hari saya melaksanakan sholat Ashar di masjid ini kecuali hari libur sekolah. Mengapa sholat Ashar? Sebab untuk siswa kelas 1 (sekarang dikenal dengan kelas X) masuk pada siang hari kira-kira pukul 12.00 WIB. sebab faktor dari ruang kelas yang tidak memadai dengan jumlah siswa waktu itu. Pada saat itulah awal pertama kami siswa-siswa MAN melaksanakan sholat di Masjid Al Amin. Pada tahun kedua dan ketiga atau pada saat kelas dua dan kelas 3 (sekarang kelas XI dan kelas XII) kami sudah masuk pagi maka kami lebih sering melaksanakan sholat Dzuhur di Masjid Al Amin bahkan ada sebagian melaksanakan sholat Duha.

Tiga tahun di MAN Ketapang dan tiga tahun itu juga aku dan teman-teman hampir setiap hari melaksanakan sholat berjamaah di masjid ini. Sebuah kenangan yang benar-benar pasti aku kanang sampai kapan pun bahkan akan aku jadikan sebuah cerita indah untuk anak-anakku bahwa Bapaknya sering melaksanakan sholat di masjid ini pada saat sekolah dulu.

Dari semenjak lulus di MAN pada tahun 2001 aku sudah tidak pernah sholat di masjid ini. Kemudian 6 Januari 2017 kemaren aku kembali menginjakkan kakiku di masjid ini. Ada perasaan haru, gembira  semua bercampur menjadi satu seolah-olah kenangan-kenangan dulu kembali lagi. Kini masjid ini sudah banyak perubahan karena sudah di renovasi. Yang paling sangat membekas dalam ingatanku adalah tempat wudhu. Sebuah kolam besar di mana semua siswa baik laki-laki maupun perempuan berwudhu di sana. Tapi kini sudah tidak ada lagi semua sudah di uruk dan di buat permanen dengan banyak kran airnya. Mungkin di sebagian teman yang lain hal ini merupakan hal yang biasa tapi bagiaku tidak. Karena sudah sekian lama sekitar 16 tahun baru kali ini aku melaksanakan sholat di sini. Sebuah memori panjang kembali teringat.

Read more ...
Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog